Manfaat dan Bahayanya AutoText pada BlackBerry

October 8, 2012 Leave a comment

PENTING : AutoText adalah salah satu fasilitas di Blackberry yg digunakan utk mempermudah dan mempercepat penulisan kata yg sering digunakan. Misalnya byk yg tanya alamat Anda,jika tanpa AutoText, maka Anda harus mengetikan setiap kali ada yg bertanya atau copas dari ketikan sebelumnya,tentu ini sgt tdk produktif.Dg AutoText Anda bisa menyimpan Alamat Anda dg kata kunci “AlamatKue”,maka langsung deh Kata AlamatKue tersebut diganti dg alamat yg Anda simpan/maksudkan. Simpelkan? Enak kan?
Namun kadang Anda tdk ingin menganti kata tersebut tp langsung terganti, hal ini kadang MENYEBALKAN,
– Coba Anda ketik Teh Jati Cina maka otomatis diganti menjadi the Jati Cina,tentu bagi yg tdk tahu bahwa Teh Jati Cina adalah Teh Pelangsing Tubuh,Penurun Kolestrol, mengatasi Sembelit, membersihkan endapan-endapan di usus, jadi bingung krn kata teh berubah jadi the. Klo butuh info dan pemesanan Teh Jati Cina yg Dhsyat Manfaatnya silahkan Add Pin : 27B59965 dan Pin : 23007579 (yg ini info serius), info produk dpt dilihat di http://AreaDagang.com dan http://JualHebat.com

– Coba ketik http://akmi-baturaja.ac.id maka tulisan id berganti jd I’d, sehingga link tsb gak ada, maksud penyampaian info Bahwa AKMI Baturaja adalah “Kampus Lokal Kualitas Global”, “Kampus Pencetak Wirausaha Muda”, “Kampus dg Segudang Prestasi Nasional”, “Kampus yg 90% Dosenya penulis buku Nasional”, “Kampus yg lulusannya sudah dipesan oleh industri, bekerja bahkan saat masih kuliah”, menjadi tdk tersampaikan, hny krn kesalahaan penulisan akibat AutoText. Sekarang coba Anda ikuti Link ini http://akmi-baturaja.ac.id pasti Anda akan melihat info yg saya sampaikan diatas (Profile, sejarah), sayang foto Gantengku blm dipasang, hehe..

Maka sebaiknya membuat kata kunci AutoText jgn gunakan kata yg umum yg sering diGunakan tp yg unik, spt Alamat = AlamatKue. Tp jgn khawatir,bila sdh terlanjur, maka ada caranya,pd saat Anda mengetikan kata kuncinya sebelum menekan spasi,Anda tekan tombol Shift (aA)+Spasi (biasanya terletak di kiri dan kanan bawah keypad).
Selamat Mencoba, silahkan share dg menyebutkan sumber dan tidak mengurangi isinya ….

Categories: Berita

Kepala Ikan dan Kepemimpinan

Kepemimpinan Situasional

 

Ada sepasang suami istri yang tengah merayakan ulang tahun pernihakaan perahnya (25 tahun usia pernikahaan), mereka terlihat hidup harmonis, sesaat setelah mereka acara usai sang suami yang bijaksana berkata “Istriku, 25 tahun kita sudah bersama, berbagi suka dan duka, tentu bukan hal yang mudah melayani Papa selama ini, maka hari ini Papa ingin mendengar apa yang membuat Mama kesal dan apa yang Mama harapkan kedepannya” tanya sang suami sambil membelai lembut rambut istrinya. Sang Istri memandang lembut sang suami dan memastikan bahwa jawabannya nanti tidak akan menyinggung suaminya, “Papa, Mama bahagia selama ini”, jawab sang istri dengan mata berkaca-kaca menahan haru, namun seperti ada ganjalan yang tersimpan dalam hatinya yang sepertinya ingin Ia simpan untuk dirinya sendiri. Sang suami memadang lembut istrinya dan tersenyum “Terimakasih Mama, namun Papa masih merasakan ada satu ganjalan yang masih Mama simpan, sampaikanlah Ma” berkata Sang suami meyakinkan. Baiklah Pa ”Sebenarnya Mama suka sekali kepala ikan, namun karena Mama ingin sekali melihat Papa senang, maka setiap Mama masak Ikan, kepalanya selalu Mama berikan untuk Papa, dan melihat Papa begitu lahap makan kepala ikan yang Mama berikan, Mama tidak tega memintanya” jawab Sang istri tertunduk cemas menunggu jawaban suaminya. Sementara suaminya terperanjat kaget, namun segera Ia menguasai diri, menghela napas, membelai lembut rambut sang istri dan berkata ”Ma, Maafkan Papa selama ini, 25 tahun Mama telah menyimpan ini dan menahan keinginan, 25 tahun sudah Papa tidak mampu melihat dan merasakan keinginan Mama, Namun bolehkan Papa menyampaikan sesuatu?” tanya sang suami sambil tetap membelai lembut rambut istrinya. “Tentu saja Papa, selama 25 tahun ini tentu bukanlah hal yang mudah juga memahami, menjaga, dan memenuhi segala kebutuhan kita”, jawab sang istri sambil memandang lembut sang suami. ”Ma, sekali lagi maafkan Papa selama ini, meskipun harus Papa katakan bahwa sebenarnya Papa tidak suka dengan kepala ikan yang selalu Mama berikan untuk Papa, namun Mama begitu bersemangat dan begitu ceria saat menghidangkannya untuk Papa, Papa tidak ingin melihat Mama kecewa dan demi melihat Mama bahagia, Papa terpaksa menikmati dengan lahap”, ujar sang suami sambil memeluk dan mencium lembut kening sang istri. Sekarang giliran sang istri yang terperanjat sambil memandang lekat wajah suaminya, Haaaa……… jadi….jadi….jadi…….. dan akhirnya mereka berpelukan mesra dalam haru dan kedamaian hati masing-masing.

 

Rekan-rekan sekalian, cerita ini mungkin hanya karangan belaka, namun sangat sering dan banyak terjadi dalam kehidupan kita, baik dalam hubungan rumah tangga, pertemanan, maupun dalam organisasi dan dunia kerja. Hal ini terjadi karena kita mengukur kemampuan dan cara berpikir orang lain dengan standar kita saat ini. Terkadang kita emosi memberitahu anak kita dan anak kita tidak mengerti, kita kesal dan marah memberitahu karyawan kita karena tidak mengerti dan menjalankan apa yang kita katakan. Mungkin kita melupakan proses perjalanan kita sampai pada tingkatan sekarang, kita berharap anak kelas 1 dapat mengerti bahasa kita yang sudah kelas 6. Lalu siapakah yang salah dalam hal ini?. Dari apa yang sudah Saya sampaikan diatas, tentu tidak ada yang benar dan salah, yang ada adalah tidak setaranya kemampuan dari kedua pihak tersebut atau tingkatan proses dari kedua pihak tersebut belum sampai pada titik yang sama. Tabel dibawah merupakan tabel tingkat perkembangan dan gaya kepemimpinan yang sesuai yang saya ambil dari buku “The One Minute Manager, karya  Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D

Tingkat Perkembangan

Gaya Kepemimpinan yang sesuai

P1

Kecakapan Rendah

Komitmen Rendah

G2

MEMBERI PENGARAHAN

Struktur, Kontrol dan Pengawasan

P2

Sedikit Kecakapan

Komitmen Rendah

G2

MELATIH

Mengarahkan dan mendukung

P3

Kecakapan Tinggi

Komitmen Bervariasi

G3

MENDUKUNG

Memuji, Mendengarkan dan memudahkan

P4

Kecakapan Tinggi

Komitmen Tinggi

G4

MENDELEGASIKAN

Menyerahkan tanggung jawab untuk membuat keputusan sehari-hari

Sumber : Kenneth Blanchard Ph.D. & Spencer Johnson M.D. – The One Minute Manajer

 

Dari tabel tersebut sangat jelas dikelompokan tingkat perkembangan dan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk tingkat perkembangan yang ada. Saya coba terjemahkan dan gambarkan dalam bahasa yang lebih mudah untuk dipamani

 

Tingkat Perkembangan

Gaya Kepemimpinan yang sesuai

P1

Kecakapan Rendah

Komitmen Rendah

Tidak Mampu (Kurang Mampu)

Tidak Mau (kurang bersemangat)

Kapatuhaan rendah

G2

MEMBERI PENGARAHAN

Struktur, Kontrol dan Pengawasan

Tunjukan pekerjaan, tunjukan caranya secara detail, yakinkan kenapa mereka harus melakukan, tunjukan manfaatnya dan penghargaan (reward dan funishmentnya), Awasi dan kontrol hasilnya. Pada tingkatan ini Anda harus menyadari bahwa prosentase hasilnya tidak sesuai yang Anda harapkan

(Directing)

P2

Sedikit Kecakapan

Komitmen Rendah

Kecakapannya belum cukup untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Kepatuhaannya rendah

G2

MELATIH

Mengarahkan dan mendukung

Beri pengarahaan point-point yang harus dilakukan, latih Ia cara melakukannya, beri semangat bahwa Ia bisa melakukannya, dan pastikan apa yang akan didapatkanya jika Ia berhasil melakukannya

(Coacing)

P3

Kecakapan Tinggi

Komitmen Bervariasi

Kemampuannya Tinggi untuk melakukan tugas terkait, namun kepatuhaannya tidak stabil, mudah mengeluh jika menemukan kendala dalam tugas tersebut

G3

MENDUKUNG

Memuji, Mendengarkan dan memudahkan

Berikan pujian bahwa kemampuan yang dimilikinya luar biasa, dengarkan pendapatnya, berikan Ia keleluasaan dan kemudahaan untuk Ia dapat melakukan tugas tersebut. Namun tetap bantu Ia memantau/mengontrol/mengevaluasi dalam proses penyelesaian tugasnya

(Supporting)

P4

Kecakapan Tinggi

Komitmen Tinggi

Tingkat perkembangan yang ideal yang dibutuhkan oleh semua kelompok tim. Memiliki kemampuan dan kemauan yang  tinggi

G4

MENDELEGASIKAN

Menyerahkan tanggung jawab untuk membuat keputusan sehari-hari

Delegasikan, percayakan, dan beri wewenang untuk membuat keputusan yang dianggapnya penting untuk menyelesaikan tugasnya. Berikan gambaran hasil akhir dan waktunya (goal) lalu percayakan prosesnya. Sebagai pemimpin jangan bersikap dominan terhadap tim tipe ini karena bisa mematikan kemampuan, kreativitas dan komitmennya. Pastikan Ia memiliki ruang yang cukup untuk mengekplorasi dan berkreasi.

(Delegating)

 

Sebagai pemimpin kita harus bisa mengkomunikasikan, mengkondisikan, menilai dan mengkategorikan tingkat perkembangan tim kita. Sehingga tugas, tanggungjawab dan target kita dapat tercapai meskipun dengan tingkat perkembangan tim yang bervariasi. Jangan mendelegasikan tugas pada tim yang masih berada pada tingkat perkembangan P1, atau jangan mendikte tim yang sudah berada pada tingkat perkembangan P4, sehingga sebagai pemimpin kita selalu merasa kecewa dan menyalahkan tim kita.

 

Sebagai tim juga harus menyadari, bisa menilai diri dan terus meningkatkan kemampuan agar sampai pada tingkat perkembangan yang lebih baik dan pada akhirnya bisa menjadi seorang pemimpin yang efektif. Jangan meminta wewenang sementara kita belum mampu dan komitment, jangan selalu meminta petunjuk sementara kita sudah mampu, agar kita tidak selalu merasa diperlakukan tidak adil, dikebiri dan diremehkan.

 

Semoga bisa memberi insfirasi untuk melakukan perubahaan yang lebih baik yang tentunya kita mulai dari diri sendiri (baca artikel ”Dari mana perubahaan dimulai”)

 

Salam

Made Sumiarta

http://madesumiarta.com

 

Categories: Motivasi

PAY IT FORWARD

December 11, 2011 Leave a comment

BUNDA PENOLONG ABADI
PAY IT FORWARD

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film “PAY IT FORWARD” bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.

Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD”

Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.

Percobaanpun dimulai :

Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya “PAY IT FORWARD, MOM”

Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi kerumah ibunya (nenek si revor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :”PAY IT FORWARD,MOM”

Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : “PAY IT FORWARD,SON”.

Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis ke ci l yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis ke ci l begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis ke ci l : “PAY IT FORWARD, SIR”

Ayah si gadis ke ci l yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan: “PAY IT FORWARD”

Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawa nanny a mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.

Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak ke ci l ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua p emi rsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.

Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul dihalaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka ci ta terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.

Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan didalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: “PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada disekitarmu) “

Categories: Berita

Sikap yang Kosisten

September 9, 2011 Leave a comment

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, “Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata ku.”

Anda mungkin sudah pernah mendengar cerita ini sepertihalnya Saya, namun setiap kali saya membacanya kembali cerita ini saya mendapat hal yang berbeda.

Saya teringat seorang sahabat yang malu mempertemukan orangtuannya dengan sahabat-sahabatnya karena orangtuanya orang desa, culun dan tidak bisa membaca, padahal semasa anak-anak Ia begitu bangga dan dekat dengan orang tuanya, hanya karena Ia disekolahkan agar Ia lebih pandai, dibelikan pakaian yang bagus agar Ia bisa sama dengan teman-temannya lalu sekarang Ia menjadi malu memperlihatkan orangtuanya yang sudah menjadi lusuh dan keriput karena berkerja keras untuknya. Semoga kita bukan salah satu bagian dari cerita diatas.

Dilingkungan kerja sering juga terjadi hal yang sama, ketika pertama kali seorang karyawan diterima berkerja Ia begitu Rajin, tertib, sopan dan bersemangat tinggi, lalu Ia diberi kesempatan untuk berkembang pada jabatan yang lebih tinggi, diberi fasilitas, diberi waktu dan biaya untuk belajar, seminar, workshop dan pelatihan-pelatihan lainnya sehingga Ia menjadi orang yang diperhitungkan banyak kalangan, disisi lain karena kepintarannya, karena pengalamannya Ia menjadi sulit untuk menghargai, sulit diberi masukan, mulai melawan, mulai membangkang dan membodoh-bodohkan pemimpin yang telah memberikannya kesempatan padanya untuk berkembang. Jika kita pada posisi pemimpin dalam cerita ini bisa jadi kita IKLAS atau bisa jadi kita MENYESAL karena telah membesarkan Anak Macan.

Kita semua berhak atas segala hal yang lebih baik, namun tentunya sebagai manusia yang beragama kita perlu memperhatikan hukum-hukum, kaidah-kaidah yang ada. Tentunya kita perlu obyektif dalam penilaian, karena umumnya kita sulit menjadi obyektif ketika penilaian itu untuk diri kita sendiri.

Setiap AKIBAT pastilah diawali oleh SEBAB yang mestinya kita tanggung, seringkali kita tidak mampu menyadari, tidak mampu menemukan SEBAB atas AKIBAT yang kita terima, lalu akhirnya kita REAKTIF, MARAH, MEMBENCI, MENYALAHKAN, berpikir telah terjadi ketidakadilan, yang pada akhirnya menciptakan SEBAB baru tentu dengan AKIBAT yang baru juga, demikian seterusnya sehingga tanpa kita sadari kita telah menciptakan nasib kita sendiri bahkan mungkin takdir kita sendiri dari akumulasi SEBAB yang kita lakukan.

Sepanjang sejarah Saya membangun usaha saya jarang sekali ditipu karyawan, bahkan pada usaha yang belum tentu saya tengok setahun sekali, andaipun ada biasanya hal-hal kecil dan segera ada saja pihak yang memberi tahu. Secara pasti saya tidak tahu mengapa tapi dalam kesadaran saya, saya tidak berlaku curang pada siapapun, saya selalu mengajarkan kejujuran sebagai pondasi utama dalam berkerja dan berusaha, bahkan menjadikan mereka sebagai mitra dalam menentukan penghasilan mereka sendiri.

Salam
Made Sumiarta
http://premaananda.wordpress.com
YM : made_mg | PIN : 27B59965

Categories: Berita

10 Hal yang perlu diketahui

September 6, 2011 Leave a comment

10 Hal yang Tak Akan Tuhan Tanyakan Pada Hari Akhir⁠


Kiamat, hari yang sudah pasti akan ditentukanNya pada saat yang tak seorang manusiapun bisa meramalkannya. Tahukah engkau, saat hari itu tiba, apa yang akan Ia tanyakan padamu?
1. Tuhan tak bertanya jenis kendaraan apa yang kau gunakan, Dia akan bertanya berapa banyak orang yang kau berikan tumpangan.

2. Tuhan takkan bertanya berapa luas halaman rumahmu, Ia bertanya berapa banyak orang yg kau terima dirumahmu.

3. Tuhan tidak bertanya tentang pakaian yang kau simpan dilemari, Ia bertanya berapa banyak orang yg telah kau berikan pakaian.
4. Tuhan tidak bertanya berapa besar gajimu, Ia akan bertanya apakah engkau menjual hati nuranimu untuk memperolehnya.

5. Tuhan takkan bertanya apakah pekerjaanmu, Ia akan bertanya apakah engkau menjalankan pekerjaanmu dengan kemampuaan terbaik yg kau miliki.

6. Tuhan takkan bertanya berapa banyak teman yg kau miliki, Ia akan bertanya berapa banyak orang yg mengalami bahwa engkau adalah teman.

7. Tuhan takkan bertanya dengan tetangga seperti apa engkau tinggal, Ia akan bertanya bagaimana engkau memperlakukan tetanggamu.

8. Tuhan takkan bertanya mengenai warna kulitmu, Dia akan bertanya putihkah hatimu.

9. Tuhan takkan bertanya mengapa sekian lama engkau mencari keselamatan, Dia akan dengan penuh kasih membawa engkau ke rumah surgawi, dan bukannya ke gerbang neraka.

10. Tuhan tak perlu bertanya,kepada berapa banyak orang kau teruskan pesan ini, Dia telah mengetahui keputusanmu.

Salam
Made Sumiarta
(Prema Ananda | AKMI Baturaja)
YM. : made_mg
Pin BB. : 27B59965
mobile : 08156 80 3709
0819 3177 3299
0813 90 13 8484
Phone. : +62 274 558126
email. : madeprema@gmail.com
madeprema@yahoo.co.id
http://www.premaananda.co.cc
http://www.prema-ananda.co.cc
http://www.akmi-baturaja.ac.id
http://www.ogan.co.cc
http://www.hipmikindo.co.cc
http://www.iksjogja.co.cc
facebook : http://www.facebook/made.sumiarta

Categories: Berita

Selamat Idulfitri

August 30, 2011 Leave a comment

Categories: Berita

Renungan Kehidupan

Beberapa waktu yang lalu Saya melayat seorang sahabat yang meninggal dalam usia produktif (belum pensiun), sahabat yang begitu lekat wajah, gaya bahasa, bahasa tubuhnya dibenak Saya. Beliau memiliki serangkaian karya dan jabatan dalam instansi maupun diluar instansi namun beliau tetap rendah hati, bergaul dengan kami yang masih muda-muda ini tanpa halangan jabatan dan kehebatan yang melekat pada dirinya.
Setibanya dirumah Sahabat Saya tersebut tidak ada yang begitu istimewa, biasa-biasa saja layaknya suasana layatan ditempat-tempat lainnya yang pernah saya lihat, Sampai akhirnya Saya masuk ke tempat peti jenasah sahabat saya disemayamkan sementara. Tidak ada jeritan tangisan yang menyayat hati, namun Saya melihat wajah-wajah dengan mata lebam menahan air mata dan haru yang sangat mendalam, semua wajah tertunduk seperti menahan rasa yang sulit diungkapkan, rasa kehilangan yang sangat mendalam, Saya mengamati hampir seluruh pelayat yang kebetulan Saat itu ikut menerima (among tamu) pelayat, beberapa orang setelah keluar dari ruang jenasah langsung menghampiri Saya dan dengan akrab bercertia kenangan Beliau dengan Sahabat Saya tersebut.
Sampai pada rangkaian acara pelepasan jenasah yang akan diberangkatkan ke daerah kelahirannya yang dilepas dengan kata sambutan dari beberapa perwakilan. Dari unsur keluarga, perangkat desa dan instansi tempat beliau berkerja.
Yang. Salah satu kata sambutan/pelepasan yang disampaikan oleh pimpinan instansi tempat beliau bekerja yang membuat saya tidak mampu membendung air mata haru, setelah membacakan riwayat pekerjaan, jenjang karir dan jabatan yang pernah diemban, dengan terbata-bata karena menangis Sang Pimpinan menyampaikan kesan-kesan beliau “Saudara-Saudara, perlu Saya sampaikan, Bahwa Beliau Almarhum adalah salah seorang pemimpin sekaligus karyawan di instansi kami yang memiliki dedikasi yang tinggi, Jujur, loyal dan memiliki banyak ide-ide yang membangun serta iklas melayani, kami semua sangat kehilangan figur Beliau” Apa yang disampaikan Sang pemimpin ini bukan kata-kata penghibur atau pujian terakhir semata, karena saya melihat seluruh pelayat dari instansi tersebut tidak mampu tersenyum, Saya melihat wajah-wajah yang begitu kehilangan.
Dari cerita yang Saya dapat dari rekan-rekan yang lain bahwa instansi tersebut sudah ikut menjaga saat Beliau pertama kali masuk rumah sakit dan bahkan dengan sigap segera menyelesaikan seluruh pembayaran biaya-biaya rumah sakit, menyediakan ambulance, menyediakan mobil yang akan ikut mengiring, menyediakan semua keperluan dalam perjalanan jenasah Beliau yang membutuhkan waktu 20 Jam an dalam perjalanan termasuk mengirim perwakilan untuk turut mengiring. Luar biasa, saya membayangkan Pastilah Beliau sangat dicintai di instansi tersebut. Belum lagi dari warga sekitar dan organisasi-organisasi sosial yang Beliau ikuti berkerja otomatis tanpa komando.

Dalam keharuan Saya melihat situasi itu Saya lalu berpikir, Seandainya suatu saat tiba waktunya Saya dipanggil-NYA Apa yang akan orang kenang tentang Saya?, lalu mulailah muncul bayangan-bayangan prilaku Saya selama ini (pernah marahi si A, si B, dst), ada enggak sih kenangan baik yang dapat dikenang, diceritakan tentang Saya?.
Dari sini Saya belajar bahwa kehidupan bukan semata Uang dan keuntungan materi. Saat-saat seperti inilah menjadi penilaian apakah selama ini kita cukup baik, cukup bermanfaat untuk orang lain, cukup dihargai, cukup dibutuhkan, cukup dicintai.

Bahwa apapun yang kita lakukan, kita melakukanya untuk diri kita sendiri, kita tidak pernah melakukanya untuk orang lain. Untuk nama baik kita, untuk membuat catatan sejarah, membuat kenangan, untuk amalan baik kita, sehingga kita bisa menyandang predikat Orang tua yang baik, anak yang baik dan berbakti, suami/istri yang baik, pemimpin yang baik, karyawan yang baik, sahabat yang baik, hamba-NYA yang baik dan berbagai predikat-predikat baik yang lainnya, maka apapun yang kita lakukan, lakukanlah yang terbaik dengan kemampuan terbaik yang kita punya.

Semoga dapat menginsfirasi
Salam

Made Sumiarta

Categories: Berita

Strategi Perang Sun Zi

September 9, 2010 Leave a comment

Pertama-tama saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan “Selamat merayakan kemenangan, setelah 1 bulan penuh memerangi ke-AKU-an, melatih kepekaan, meningkatkan Iman dan kesadaran diri menuju pribadi yang lebih tinggi, Semoga setelah mengikuti workshop kehidupan ini, hikmahnya dapat teraplikasi dalam kehidupan “. Segala salah dan hilaf atas perbuatan, perkataan, dan pikiran mohon dimaafkan.

Rekan-rekan sekalian, Sinergi telah memberikan wujud nyata pada hasil. Rendah hatinya para pemimpin kita telah mengangkat semangat juang team, kita patut berbahagia telah dipilihkan pemimpin yang terus mengembangkan diri sehingga telah memberikan wujud nyata dalam kehidupan kita masing-masing.
Lingkaran-lingkaran besar yang dibangun dari lingkaran-lingkaran kecil yang berada pada satu poros akan menghasilkan lingkaran besar yang sangat kuat karena didorong oleh lapisan-lapisan lingkaran yang lebih kecil sehingga tidak mudah untuk dihancurkan/digembosi karena dilindungi oleh lapisan luar/terbesar yang amat sangat kokoh yang menaungi sampai lapisan terdalamnya.

Lapisan-lapisan bagian dalam adalah kita pemimpin-pemimpin bagian/bidang sementara lapisan terluar/terbesar adalah lembaga dan top leader. Sebagai lapisan dalam, maka kita memiliki peran penting untuk memperkuat lapisan terluar/terbesar agar lapisan terluar/terbesar mampu/kuat melindungi sampai lapisan terdalam, tentunya masing-masing kita harus memahami hakekat fungsi dan peran masing-masing.

Dalam buku Pesan Rahasia Sun Zi “Strategi perang Sun Zi” salah satu bagiannya menyebutkan “Tanggung jawab terbesar seorang Jendral adalah mempelajari dan memeriksa sifat dataran secara menyeluruh” yang dapat diinterfrestasikan “Tanggungjawab terbesar kita adalah mempelajari dan memahami lingkungan kerja kita dan memeriksa syarat-syarat kesuksesan masing-masing bidang yang menjadi tanggungjawab kita”

Rekan-rekan sekalian, apapun jabatan, bidang, tugas dan tanggungjawab kita, saya rasa kita bisa sepakati bahwa targetnya adalah SUKSES menyelesaikan apa yang menjadi tanggungjawab bidang tsb, dan sebagai insan yang beriman tentu target keberadaan kita pada bidang tersebut akan mampu meningkatkan potensi terbaik bidang tersebut sebagaimana fitrah kita untuk memberikan nilai tambah dimanapun kita berada untuk menjadi golongan orang-orang yang beruntung.

Mari kita rumuskan apa saja yang menjadi tanggungjawab kita, rumuskan apa saja indikator keberhasilannya lalu berusahalah untuk mencapainya bahkan melampauinya.

Kita tidak akan pernah menjadi lingkaran yang lebih besar atau masuk pada lingkaran yang lebih besar, jika kita tidak berusaha menjadi/memberi yang terbaik pada lingkaran dimana kita berada saat ini. Sukses besar dibangun dari sukses kecil yang telah menjadi habbit

Salam
Made Sumiarta
Prema Ananda | AKMI Baturaja
http://premaananda.co.cc
http://blog.akmi-baturaja.ac.id/made

Categories: Berita

Wahai Istri-Istri

August 26, 2010 Leave a comment

WAHAI ISTRI ISTRI
Produk Inovatif

Tergelitik juga melihat Dedy Corbuzier mengubah penampilannya yang sudah dikenal publik selama bertahun tahun dengan penampilan baru yang baru saja di declare beberapa hari lalu.

Jika dulu publik mengenal dia tampil dengan polesan warna hitam disekeliling bola matanya, sekarang warna hitam itu dihilangkan. Meski goresan alis matanya tetap tajam.

Jika dulu ada rambut ala ksatria mongol, sekarang gundul klimis. Tulang pipinya dengar dengar sengaja dioperasi biar kelihatan lebih tyrus.

Dedy sangat memahami ilmu marketing. Publik bisa bosan jika dia terus tampil dengan dandanan seperti itu. Oleh karena itulah dia mengubah kemasannya, mengubah konteksnya, meski konten nya tidak berubah.

Dedy tetaplah memposisikan dirinya seorang MENTALIST. Dedy tak akan ikut ikutan Linbad yang menggigit balok kayu dengan giginya. Atau menarik truck dengan rambutnya. Bukan karena Dedy tak punya rambut, tapi karena positioning dia sebagai Mentalist. Dedy hanya mengubah penampilan luarnya saja.

Nah, dalam ilmu marketing sebuah produk yang sudah memasuki phase MATURITY (kedewasaan), sebelum jatuh ke phase DECLINE, sudah sewajarnya melakukan sebuah strategi yang dinamai PRODUK INOVATIF. Yaitu memunculkan sebuah produk baru yang berbeda dengan produk lamanya. Perubahan terkadang sangat sedikit, bisa juga agak ekstrem atau ekstrem sekali.

Yang jelas, pelajaran berharga dari kasus Dedy Corbuzier adalah bahwa sebelum terjadi decline (penurunan), sebelum konsumen meninggalkan kita dan berpaling pada produk lain, sebelum konsumen bosan dengan produk yang itu-itu saja, berubahlah .. Munculkan PRODUK INOVATIF.

Wahai istri-istri … Saatnya ubah gaya rambut anda, cara berbusana anda, cara mengekspresikan rasa sayang anda, bau parfum anda, sebelum …?? Sebelum kedahuluan Dedy Corbuzier, hehehe … (Ari Wibowo “Jin Properti”)

Categories: Berita

Ingin ku memeluk gunung apa daya istriku sedang pergi

Pemahaman saya : Organisasi layaknya seperti satu rangkaian tubuh yang masing-masing bagian diberi nama dan fungsinya, Pikiran kita adalah kendalinya, dan hati kita adalah penyeimbangnya agar apa yang dipikirkan/diputuskan oleh pikiran menjadi lebih layak atau dapat diterima oleh organ tubuh yang lain juga oleh orang lain, pikiran membuat kita tampil lebih gagah dengan kejeniusannya hati membuat kita tampil lebih elegan/berwibawa , dihargai dan dikenang dengan kebijaksanaannya, maka ketika kita mampu memadukan antara pikiran dan hati kita akan menjadi pemimpin yang legendaris, dikenang selamanya.
Ketika ada gangguan ke syaraf otak atau otak telah teninfeksi oleh sesuatu, maka akan terjadi Bad Communication yang menyebabkan organ-organ tubuh menjadi binggung, jika tidak ada usaha perbaikan, maka terjadilah kelumpuhan total (Stroke) yang menimbulkan disharmoni.

Dalam kehidupan organisasi kita sering sekali lupa betapa pentingnya peran kita masing-masing dalam menciptakan keharmonisan, kita lebih suka mencari sesuatu diluar diri kita, kita sering sekali lupa bahwa keharmonisan tercipta karena kita, karena kita yang menciptakan, keharmonisan bukan pemberian dari pihak lain. Terkadang kita juga lupa bahwa sikap reaktif kita akan kembali menghantam kita, bahwa Personal Brand Image dibangun dari Pikiran, sikap dan tindakan kita kepada orang lain. “Bawahan saya tu orangnya pelit banget, kikir, medit, Bodo, masak gitu aja gak bisa”, dari sudut pandang kita, kita merasa gagah menceritakan pada orang lain, apakah demikian pandangan orang lain? Ho…ooo, kalau kata saya “ini pemimpin tidak memahami posisinya sebagai pemimpin, dia tidak tahu bahwa dia telah mencoreng namanya sendiri dengan menunjukan ketidakmampuannya memimpin, masak memimpin gitu aja gak bisa? Hahahh….. Gimana dong, ternyata penilaian orang beda ya, ” MAKSUD HATI MEMELUK GUNUNG, APA DAYA ISTRIKU SEDANG PERGI” Gak nyambung blasss, sama gak nyambungnya dengan sikap pemimpin diatas, maunya kelihatan hebat dengan waton JEPLAK e malah…… Kena sendiri.

Kadang kita merasa sebagai pemimpin yang hebat, pintar, disegani, ditakuti, sudah berkerja keras, sudah memberikan segala-galanya, sudah belajar sana-sini, sudah menguasai teori ini teori itu, sehingga jika terjadi miss, kita tidak mau disalahkan, kita berusaha mencari kesalahan orang lain walau dengan hal-hal yang sangat tidak rasional….. 1 hal, sangat mudah menilai apakah kita pemimpin yang hebat, lihatlah sebesar apa organisasi yang kita pimpin? Apa perkembangan organisasi ketika kita jadi pemimpinnya? Apa nilai tambah yang kita hasilkan dari kepemimpinan kita? Temukan hal itu, jangan sampai kita kecele, sudah OMBES (omong besar) ternyata ketika dinilai tidak ada perkembangan organisasi yang kita pimpin.

Kerap kita temukan ada seseorang begitu hebat ketika memimpin perusahaan besar, namun gagal total ketika memimpin perusahaan kecil. Begitu hebat ketika memimpin perusahaan kecil namun gagal total ketika memimpin Perusahaan besar. Begitu hebat ketika berkerja diperusahaan lain, namun bangkrut ketika memimpin Perusahaan sendiri, menjadi pemimpin yang sangat hebat diluaran sana, namun bahkan gagal memimpin rumahtangganya.
Sering kali kita tidak menyadari bahwa mengemudikan bus dan mini bus berbeda perlakuannya, berbeda saat berbelok, berbeda saat mendahului, berbeda saat berhenti, berbeda saat parkir. Saat mengemudi mini bus kita adalah sopir sekaligus kondektur dan pada saat kita mengemudi bus kita hanya sebagai sopir yang dilengkapi dengan kondektur yang bisa kita perintah. Menjadi pemimpin diperusahaan besar tidak perlu sampai ke Teknis, namun memimpin perusahaan kecil kita juga harus menguasai teknis.

Sebagai pemimpin Jangan terjebak ikut menyalahkan system, manajemen, strategi, kesejahteraan karena itu adalah bagian kita, menjadi tugas kita, menjadi kewajiban kita. Jika kita ikut terjebak, Lalu apa kerja kita sebagai pemimpin…? Apakah kita pemimpin yang amanah? Apakah kita pemimpin yang bertanggungjawab?
Jika kita adalah pemimpin, belajar jadi pemimpin, berkeinginan jadi pemimpin, MARI BELAJAR PROAKTIF

Salam
Made Sumiarta
(Prema Ananda | AKMI Baturaja)
YM. : made_mg
Pin BB. : 2571CD16
mobile : 08156 80 3709
0819 3177 3299
0813 90 13 8484
Phone. : +62 274 558126
email. : made@akmi-baturaja.ac.Id
madeprema@gmail.com
madeprema@yahoo.co.id
http://www.premaananda.co.cc
http://www.prema-ananda.co.cc
http://www.akmi-baturaja.ac.id
http://www.ogan.co.cc
http://www.hipmikindo.co.cc
http://www.iksjogja.co.cc
facebook : http://www.facebook/made.sumiarta

Categories: Berita